Truk Batubara Renggut Nyawa Pelajar
BENGKULU, BE - Pemerintah Daerah baik Pemkot maupun Pemprov dan kepolisian harus segera mengatur jalur lalu lintas truk Batubara. Pasalnya, Truk Batubara berjumlah sekitar 400 unit yang melintasi jalan protokol di Kota Bengkulu setiap harinya, kerap menimbulkan kecelakaan hingga merenggut nyawa warga. Untuk kesekian kalinya kecelakaan maut melibatkan truk Batubara kembali terjadi. Kali ini truk Batubara menghilangkan nyawa seorang pelajar.
Yakni Okta Supriyadi (17), siswa kelas 1 SMKS S 8 Grakarsa, Kota Bengkulu. Warga Air Sebakul ini tewas setelah motornya bertabrakan dengan sebuah truk batubara yang melaju kencang di Simpang Padat Karya, Jalan Raden Patah, Air Sebakul, kemarin sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah sempat menjalani perawatam secara intensif di Ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus, sekitar pukul 14.30 WIB, nyawa Okta tak lagi terselamatkan.
Vera (17), salah satu teman korban yang kebetulan melihat kejadian ini mengatakan, awalnya Okta berniat pulang ke rumah setelah usai menjalani aktifitas belajar di sekolahnya. Saat itu ia melaju kencang dari arah Pagar Dewa di jalur yang sebenarnya masih masuk dalam jalur truk batubara. Ia masuk ke jalur tersebut untuk mendahului mobil yang melaju lebih lambat di depannya. Celaka bagi Okta, saat itu truk batubara sedang berusaha menghindari sebuah lubang. Hingga kedua kendaraan truk dan motor itu berada dijalur yang sama. Saat itulah kecelakaan hebat itu terjadi. Suara benturan keras pun terjadi. Seketika Okta terpental dari motornya.
\"Saat itu Okta mengalami luka parah. Dia langsung dilarikan oleh kernet truk itu ke sini (RSUD M Yunus-red). Tapi baru beberapa puluh menit mendapatkan perawatan, kami dengar Okta telah menghembuskan nafas terakhirnya,\" ujar siswi yang juga bersekolah SMKS S 8 Grakarsa ini.
Penyebab kematian Okta, dinyatakan karena kehabisan darah. Diketahui, hasil visum yang dikeluarkan pihak RSUD M Yunus menerangkan, Okta mengalami luka robek di dagu, memar di kening, lecet hampir seluruh bagian wajah, tangan kiri patah, paha kiri patah dan kaki kiri patah.
Data terhimpun, setelah peristiwa naas tersebut, supir beserta truknya langsung diamankan di Mapolsek Selebar. Tatkala wartawan media ini mendatangi Mapolsek Selebar, personil kepolisian disana mengatakan bahwa kasus ini telah dilimpahkan ke Polres Bengkulu. Kapolres AKBP H joko Suprayitno SST MK memalui Kasat Lantas AKP Bayu Catur Prabowo SIK membenarkan perihal kejadian ini.
Sejauh ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap truk serta supirnya. Sayangnya, Bayu masih enggan membeberkan identitas supir tersebut. \"Besok (hari ini-red) sialhkan tanyakan lagi. Biarkan kami fokus untuk melakukan penyelidikan lebih dulu,\" katanya singkat. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: